Para petinggi partai yang
kebetulan partainya lolos verifikasi oleh KPU, bergembira dan bersyukur karena
tahun 2014 nanti partainya bisa ikut berkompetisi memperebutkan kursi dewan
dari tingkat kabupaten/kota sampai ketingkat nasional, apalagi yang kebetulan
kader maupun pengurus partai sebelumnya masih berkeinginan sekali jadi anggota
dewan untuk periode berikutnya, semakin menjadi-jadi ngucapin rasa syukurnya.
Namun disisi lain ada juga yang kecewa sambil mencaci maki KPU dengan sumpah
serapah serta hujatan, bahkan sampai ada yang memeja hijaukannya, dikarenakan
partai yang sudah setengah mati dibentuknya ngga lolos verifikasi oleh KPU,
para staf KPU menyikapinya dengan senyum simpul penuh makna, “yah silahkan saja
menuntut kami, toh semuanya sudah sesuai dengan aturan main ko, aahhh EGP..”ujar
salah satu staf KPU membela diri. Uporia semacam ini menjadi perbincangan
setengah hangat dan setengah dingin bagi kaum apa adanya yg sedang ngerumpi
diwarung kopi ANTI UTANG seputar wilayah Depok.
“kenapa begitu yah, ko ga lolos verifikasi,
jangan-jangan ngebentuk partainya cuma sampe di tingkat provinsi aja kali yah,
jadi kaga lolos dah..” ucap Parta dengan nada bingung sambil menenggak
secangkir kopi yang hampir habis,
“mungkin waktu diverifikasi, orang KPU nya ngga
dikasi ampow kali bang, atau nego tingkat tingginya yang kurang afdol..”ujar
Hendra menimpali dengan nada semaunya.
“Huss..! jangan sembarang ngomong ente, ntar malah
jadi fitnah. Pastinya kaga begitu..”tegur Parta dengan penuh ketagasan.
“la kaga begitu bang, ngebentuknya mah udah nyampe
tingkat kabupaten kota, cuma waktu diverifikasi sama KPU data pengurusnya ada yang
kaga lengkap, terus sama beberapa wilayah kabupaten kota katanya masih ada yang
belom dibentuk, begitu sih infonya..”ucap Mella mencoba meluruskan dan membenarkan,
walaupun sebenarnya dia juga belum merasa yakin apa yang diucapkannya, yang
penting pede aja menurut dia.
“sory aja bang, namanya juga becanda, paham dah..”ujar
hendra kembali meluruskan ucapannya.
“udahlah.. ngobrolin apaan sih, sok ngerti aja,
masih baguslah cuma 10 partai yang dilolosin sama KPU dari pada banyak malah
bikin rempong dan ngabisin uang rakyat pula, itu juga 10 masih kebanyakan..”sambut
Anita dengan nada geram tapi santai sambil memainkan BB dengan jemarinya.
Apapun yang terjadi ya terjadilah,
10 Partai peserta pemilu 2014 melalui proses verifikasi sudah resmi ditetapkan
oleh KPU, apakah partai-partai yang sudah ditetapkan itu masih layak atau tidak
mengemban amanah rakyat dan menjadi sarana aspirasi kita untuk mencapai sebuah
asa (harapan), agar dikemudian hari akan ada sebuah perubahan yang hakiki,
yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan kesejahteraan hidup
bagi rakyatnya. Walaupun fakta yang ada saat ini, masyarakat sudah mulai jenuh
dan hampir tidak percaya lagi dengan keberadaan partai-partai karena ulah para
kadernya yang suka melanggar hukum dan sering membodohi serta membohongi rakyat.
Hari ini dan esok berharap kita semua masih punya rasa optimis, masih banyak
putra-putri Indonesia yang sekarang tergabung dipartai-partai, layak untuk
dipilih, untuk itu sekarang jangan lihat partainya, karena semua partai
bertujuan sama yaitu ingin berbuat baik untuk masyarakat, tapi lihat dan kenali
person by personnya disaat pencalegkan, layak tidak untuk menjadi wakil rakyat
dan menjadi wakil partainya, selanjutnya semua itu ya terserah masyarakat yang
menilainya dan memilihnya. (ABH_01/2013)