Jumat, 11 Januari 2008

BONDAN PRAKOSO [NEWS 001

Bondan Prakoso Jadi Musisi ’Korek Kuping’ di Album Baru
EKSPLORASI & EKSPERIMENTAL.


Bondan Prakoso memang sedang ‘nakal-nakalnya’ bereksplorasi. Basis yang pernah gabung dengan Funky Kopral ini juga sedang rewel-rewelnya bertutur lewat idiom-idiom musikal yang mungkin cenderung coba-coba dan tak mau berdiri di antrian trend. Dan itulah yang coba dibedahnya, meski tak bisa dibilang tuntas lewat album “UNITY”-nya. Bondan masih merajuk bareng Fade2Black, kelompok hip-hop asal Bogor.

Sinergi basis yang cenderung main dengan tikaman rock dan funk dengan hip-hop dan rap, ternyata bisa memunculkan letupan-letupan binal yang nyeleneh dan terdengar tidak biasa. Coba dengerin track pertama ‘Unity’ yang awalnya terkesan sepi dan lebar, tapi kemudian riuh dan rapat. Dominasi slap bass yang dibesut Bondan, mau tak mau mengingatkan kita pada interleude-interlude rock yang jadi panutan Bondan.

Pembagian peran aransemen dan divisi lirik yang digeber Fade2Black, sebenarnya sudah bisa berjalan, tapi di beberapa track, terlihat jelas egoisme seorang Bondan. Ini terasa sekali dalam lagu ‘Wrong Way’. Maunya lebih hip-hop, tapi ujung-ujungnya pakem rock yang lebih kental. Jadi, seperti orang kebingungan memilih pijakan.

Tapi penulis berani angkat jempol di eksperimental yang agak lintas genre di ‘Keroncong Protol’. Penulis sudah pernah menemukan kolaborasi keroncong dengan rock, tapi dengan hip-hop dan rap? Dan percayalah, track ini meski membawa pada karakter keroncong yang enak dinikmati sembari ngopi-ngopi, tapi kemudian menyeliplah rap dan sedikit patron funk di tengah-tengah lagu. Ini bukan track terbaik, tapi track paling imajinatif. Menariknya, lagu ini didedikasikan untuk Gesang, mestro keroncong yang hidup pas-pasan di hari tuanya.

Track terbaik di album ini justru ada di lagu ‘Rezpector.’ Berceloteh dengan durasi 3.23 menit, rasanya sudah seperti ‘emak-emak’ ngoceh di pasar. Tapi menikmat ocehan di track ini terasa menyenangkan. Temponya terdengar tak stabil, tapi justru fluktuasi lagu yang tidak konsisten inilah yang cukup menggoda. Fade2Black tampaknya sudah menemukan ‘senyawa’ dengan Bondan.

Keberanian ‘membobok’ patron musikalitas itulah yang membuat album ini, meski bukan di wilayah trend, sedikit memberikan aksen berbeda di tengah serbuan pop yang makin membabibuta. Sebut saja, album ini jadi sedikit ‘korek-kuping. Sumber:[djarumsuper.com-joko.moer/foto: SONYBMG]